Harta rasulullah
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Semenjak
Rasulullah SAW diangkat oleh Allah SWT menjadi Utusan-Nya, beliau tidak
memiliki harta apapun karena seluruhnya dibelanjakan demi tegaknya Islam. Jika
ada orang muslim yang tak punya pakaian mendatangi beliau, beliau biasa meminta
bantuan Bilal, yang juga merupakan muadzin beliau, untuk meminjam sesuatu dari
orang lain dan membelikan orang itu pakaian dan makanan.
Suatu saat,
ada seorang dari kalangan musyrikin datang kepada Bilal. Orang itu mengetahui
kebiasaan Rasulullah SAW. Ia berkata, “Wahai Bilal, aku bisa memberimu
pinjaman. Karena itu pinjam saja padaku, tak usah kamu pinjam kepada orang
lain.”Bilal pun menerima tawaran itu dengan senang hati. Sejak saat itu, Bilal
pun terkadang meminjam pada orang itu.
Pada suatu
hari, Bilal berwudhu lalu bergegas untuk mengumandangkan adzan, sementara orang
musyrik itu sedang berdiri di tengah kerumunan pedagang. Ketika melihat Bilal,
ia berseru, “Wahai Orang Habsyi!” Bilal
menjawab, “Ya, ada apa?” Lalu ia berbicara dengan nada yang agak keras,
“Tahukah kamu, berapa jarak antara kamu dan bulan depan?!” Bilal menjawab,
“Sudah dekat.” Ia balik berkata lagi, “Sesungguhnya jarak antara kamu dan bulan
depan adalah empat malam lagi. Pada saat itu aku akan menagih uang yang aku
pinjamkan kepadamu. Karena sesungguhnya aku tidak pernah memberikan kamu
sesuatu dikarenakan kemuliaanmu atau kemuliaan sahabatmu itu. Kalau kamu tak
bisa membayar hutangmu itu, kamu harus menjadi budakku!” Lalu orang itu
berlalu.
Bilal
kemudian mengumandangkan adzan shalat. Ketika ia pulang shalat agak malam dan
Nabi telah kembali ke rumahnya, Bilal meminta izin untuk bertemu beliau.
Setelah diizinkan, Bilal bercerita pada Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah, demi
bapak dan ibuku aku rela jadi penebusnya, sesungguhnya orang musyrik yang telah
saya ceritakan kepada engkau, menjadikan saya jaminan dari pinjaman yang
diberikannya. Dia berkata begini dan begitu. Sementara engkau dan saya tidak
memiliki sesuatu yang dapat membebaskan saya darinya karena dia sangat tidak
beradab. Oleh karena itu, izinkan saya mencari beberapa orang Islam untuk
mencari pinjaman, sampai Allah menganugerahkan rizki kepada Rasul-Nya untuk
menebus saya.”
Keesokan
harinya, seseorang menghampiri Bilal, “Wahai Bilal, kamu dipanggil Rasulullah.”
Bilal lalu
bergegas ke rumah Rasulullah SAW. Di rumah beliau, Bilal melihat empat ekor
unta tunggangan penuh dengan barang bawaannya. Kemudian Rasulullah SAW berkata
kepada bilal, “Sesungguhnya Allah telah memberikan segalanya untuk membebaskan
kamu.” Bilal sadar bahwa unta dan barang bawaannya itu adalah rizki tak
disangka-sangka yang diturunkan Allah SWT pada Rasulullah SAW.
Rasulullah
SAW berkata lagi, “Maukah kamu membawa empat unta tersebut?” Bilal menjawab,
“Tentu saja saya bersedia.”
Beliau
berkata lagi, “Kamu berhak atas unta tersebut beserta semua barang bawaannya.
Dan untuk kamu ketahui, bahwa barang yang dibawa olehnya adalah pakaian dan
makanan. Semuanya saya berikan kepadamu. Sekarang pergilah dan bayarlah
hutangmu.”
Lalu Bilal
membawa unta tersebut dan membayar hutang-hutang Rasulullah SAW sampai tidak
ada lagi hutang beliau yang tersisa. Akhirnya uang di tangannya tersisa dua
dinar saja.
Ketika
Bilal bergegas ke masjid saat matahari telah condong, Rasulullah tengah duduk
sendirian di masjid. Ia lalu mengucap salam dan menghadap beliau. Beliau
berkata kepada Bilal sambil tersenyum, “Apa yang telah kamu lakukan?”
Bilal
menjawab, “Allah telah melunasi semua hutang Rasulullah sehingga tiada hutang
lagi.”
Beliau
bertanya lagi, “Adakah yang tersisa?” Bilal menjawab, “Ada wahai Rasulullah,
yaitu dua dinar.”
Beliau
berkata, “Secepatnya kamu bebaskan saya
dari kedua dinar tersebut. Saya tidak ingin pulang sebelum kamu membebaskan
saya dari kedua dinar tersebut.”
Bilal dan
Rasulullah SAW pun menunggu, tetapi tidak ada orang yang datang ke masjid.
Mereka terus menunggu sampai menjelang waktu subuh. Ketika menjelang sore pada
hari kedua, ada dua orang pengendara kuda datang. Bilal pergi menemuinya dan
memberikan pakaian serta makanan. Setelah Rasulullah SAW selesai shalat, beliau
memanggil Bilal, “Apa yang telah kamu lakukan?”
Bilal
menjawab, “Allah telah membebaskan engkau dari barang-barang tersebut.”
Beliau lalu
bertakbir mengagungkan Allah dan memuji-Nya.
Subhanallah.,Rasulullah SAW sangat sedih jika pada saat meninggal dunia, masih ada harta
tersisa di tangannya,sekian dari saya mohon maaf bila ada kesalahan.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.
0 komentar:
Posting Komentar