Senin, 26 Mei 2014

Kata Kata Terahir (Wasiat) Nabi paling penting




                        Assalamu’alaikum
Beberapa wasiat paling penting dari Rasulullah :
Wasiat Rasulullah
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam adalah seorang utusan Allah. Manusia yang mulia dan dimuliakan. Tidak henti-hentinya beliau berwasiat kepada umat manusia selama masih hidup di dunia ini. Kasih sayang beliau kepada umatnya tidak tertandingi oleh siapapun. Beliau bahkan menangis jika mengingat bahwa orang-orang yang kafir akan masuk neraka. Itu adalah bukti cinta Rasulullah shallallahu alaihi wasallam kepada umatnya, bahkan yang kufur kepada Allah sekalipun, beliau mengasihi mereka. Khusus untuk umat Islam, Rasulullah meninggalkan banyak wasiat mengenai keimanan kepada Allah, salah satunya kami kutipkan dalam sebuah hadits berikut.
Dari Abu Dzar, Jundub bin Junadah dan Abu Abdurrahman, Mu’az bin Jabal radhiallahuanhuma dari Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam beliau bersabda : “Bertakwalah kepada Allah dimana saja kamu berada, iringilah keburukan dengan kebaikan niscaya menghapusnya dan pergauilah manusia dengan akhlak yang baik “
Wasiat Rasulullah yang paling berharga
Satu hadits diatas mengandung tiga wasiat yang sangat penting dan berharga. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memberikan wasiat tersebut kepada kita supaya kita selalu berada dalam lindungan Allah Ta’ala. Wasiat ini meliputi bagaimana kita berhubungan dengan Allah, diri sendiri dan orang lain.
Wasiat Rasulullah “Bertakwalah kepada Allah dimana saja kamu berada”
Ini berarti bahwa kita haruslah berhubungan terus dengan Sang Maha Pencipta dengan diwujudkan dengan taqwa kepadanya. Menjalankan seluruh perintah Allah dan menjauhi larangan Allah. Dalam keadaan apapun, dimanapun kita berada, kita tidak boleh menduakan Allah, bermaksiat kepada Allah bahkan ingkar kepada Allah. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam secara jelas mengatakan hal tersebut dalam hadits ini.
Wasiat Rasulullah “Iringilah keburukan dengan kebaikan nisacaya akan menghapusnya”
Hal ini menunjukkan bahwa kita tidak boleh memelihara dendam. Bagaimanapun sakitnya hati kita dianiaya oleh orang lain, kita tidak boleh memelihara dendam di dalam hati. Iblis pada akhirnya harus masuk neraka dikarenakan dendamnya kepada manusia. Maukah anda disamakan dengan Iblis? Tentu saja tidak. Maka dari itu ada baiknya jika kita mulai menghilangkan sifat dendam kepada siapapun. Contohlah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang memaafkan penduduk Makkah yang sebelumnya telah menghina beliau, atau bahkan penduduk Thaif yang telah menyakiti beliau secara fisik. Jika beliau mau, Allah pasti akan membalaskan sakit hati beliau dengan adzab. Namun beliau adalah pemaaf dan tidak pendendam. Kita sebagai umatnya harus berlaku sama seperti itu.
Wasiat Rasulullah “Pergaulilah menusia dengan akhlak yang baik”
Sebagai manusia kita tentu saja kita tak lepas dari kesalahan dan dosa. Maka dari itu kita harus bisa memelihara akhlak yang baik tersebut dengan cara meminta maaf apabila salah. Manusia adalah makhluk sosial yang selalu berinteraksi dengan manusia lain, maka umat Islam harus mengedepankan akhlak yang mulia dalam hubungan bermasyarakat tersebut. Hal tersebut dijabarkan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam sebuah hadits.
Siapa yang ingin diselamatkan dari neraka dan masuk syurga maka hendaknya kematian menjemputkanya dalam keadaan ia beriman kepada Allah dan hari akhir dan hendaknya ia bergaul dengan orang lain sebagaimana ia ingin orang lain bergaul dengannya” HR Muslim
Demikian penjelasan tiga wasiat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang indah ini. Semoga kita semua dapat menaatinya.
                          Wassalamu’alaikum

penggalan cerita Nabi Yusuf dari menjadi menteri hingga berjumpa saudaranya kembali



Kisah Nabi Yusuf as diangkat menjadi menteri mesir
Cerita islami ini merupakan lanjutan dari kisah nabi yusuf sebelumnya yang mengulas tentang mukzizat nabi Yusuf. Kisah ini adalah mengenai kasih nabi yusuf diangkat menjadi menteri, tentnya dengan izin ALlah SWT, setelah menjadi menteri nabi yusuf dipertemukan kembali dengan saudara-saudara dan ayahnya (nabi ya’qub) setelah lama tidak berjumpa.
Kisah Nabi Yusuf menjadi menteri
Simak kisah lengkapnya di bawah ini :
Raja yang memang dikenal mampu berbicara lebih dari satu bahasa semakin kagum dengan wawasan luas yang dimiliki oleh Nabi Yusuf as dan kedalaman ilmunya yang mengesankan. Kemudian pembicaraan merambah pada masalah mimpi. Nabi Yusuf as menasehati raja agar memulai rencana yang tepat untuk mengumpulkan makanan dan penyimpanannya dalam rangka menghadapi tahun tahun kekurangan makanan. Nabi Yusuf as memberikan pengertian kepada raja bahwa kelaparan akan melanda Mesir dan juga kota kota di sekitarnya. Oleh karena itu, negeri mesir harus bersiap mengadapi suasana yang sualit nantinya, demikian negeri negeri di sekitarnya.
kisah nabi yusuf menjadi menteri -  Raja mengunggkapkan bahwa sulit untuk mendapatkan kejujuran dari kelompok yang bergaya hidup mewah yang ada di sekitarnya. Nabi Yusuf pun berkata “Kalau begitu jadikanlah aku sebagai pengawas yang sangat teliti dari berpengatahuan.” Tentunya Nabi Yusuf mengatakan hal itu bukan untuk mendapat keuntungan pribadi. Namun ia ingin memikul amanat untuk memberikan makan bagi masyarakat yang lapar selama tujuh tahun. Yaitu masyarakat yang seandainya mereka lapar, maka penguasa dapat mempermainkan mereka. Dalam hal ini sebarnya terdapat pengorbanan Nabi Yusuf as.
Nabi Yusuf menjadi menteri
Beberapa saat kemudian Nabi Yusuf berada di tempat yang diusulkan. Itulah cara Allah memberikannya kedudukan penting di negeri mesir. Ia menjadi orang yang bertanggung jawab pada pengelolaan kekayaan mesir dan perekonomiannya. Ia menjadi ketua para menteri besar. Beliau mendapat dua tugas sekaligus, yaitu sebagai kepala pemerintahan dan kepala urusan logistik.
Yusuf merupakan orang yang terpercaya dan jujur. Sehingga selama ia duduk di kursi pemerintahan maka tidak perlu ada yang dikawatirkan. Kemudian masa paceklik itu pun tiba. Dan itu tidak masalah bagi negeri mesir, karena persediaan telah disediakan oleh Nabi Yusuf yang bisa menjamin dengan baik rakyat mesir selama tujuh tahun berturut-turut.
Saat itu kelaparan dan paceklik tidak hanya terjadi pada negeri mesir, namun terjadi juga di negeri di dekatnya, seperti Negeri kan’an yang ditempati ayah dan saudara saudaranya itu Nabi Ya’qub as dan saudara saudarnya juga mengalami masa susah pangan.
Nabi Yusuf berjumpa lagi dengan saudaranya
Rakyat yang tinggal di negeri sekitar mesir juga meminta pertolongan ke mesir, tidak terkecuali saudara-saudara Yusuf yang dulu pernah membuangnya. Mereka berbaris dalam rombongan orang orang yang membutuhkan. Ketika itu Nabi Yusuf berada di singgasana mesir sebagai seorang penguasa yang memerintah. Nabi yusus as bergebas untuk menjamin kelangsungan kehidupan manusia. Ia dikelilingi oleh para menterinya, orang-orang penting dan para tentara. Nabi Yusuf bisa mengenali saudara-saudaranya, namun mereka tidak mengenali Nabi Yusuf. Keadaan di tempat tinggal mereka sungguh menyusahkan sehingga mereka datang dari palestina untuk mencari bantuan makanan di negeri mesir.
kisah nabi yusuf menjadi menteri – Kemudian terjadilan percakapan antara Nabi Yusuf dan saudara-saudaranya yang berjumlah 10 orang itu, namun mereka masih belum mengenali Nabi Yusuf. Mereka berjumlah 10 orang namun mereka membawa 11 untah. Nabi Yusuf as bertanya pada mereka melalui salah satu penerjemah agar beliau tidak berbcara dengan bahasa mereka, Yusuf menggunakan bahasa ibrani.
“Undang-undang kita memutuskan untuk memberikan makanan pada setiap orang sesuai dengan kemampuan untua untuk mengangkut makanan itu. Berapa jumlah kalian ?” mereka menjawab : “Sebelas orang”. Nabi Yusuf berkata kepada penerjemah : “Katakan pada mereka bahasa kalian berbeda dengan bahasa kami dan pakaian kalian berbeda dengan pakaian kami. Barang kali kalian adalah mata-mata”. Mereka menjawab “Demi Allah kami bukan mata-mata tetapi kami adalah keturunan dari seorang ayah yang baik.” Kemudian Yusuf  bertanya : “Kalian mengatakan bahwa kalian sebelas. Padahal jumlah kalian sepuluh”
Kemudian sodaranya itu menjawab : “sebenarnya kami adalah dua belas saudara, seorang saudara kami meninggal di daratan dan kami mempunyausaudara yang lain yang sangat dicintai (Bunyamin) oleh orang tua kami dan ia tidak mampu untuk berpisah dengannya. Oleh karena itu kami datang dengan membawa untanya sebagai ganti darinya”. Nabi Yusuf as berkata : “Bagaimana aku bisa memasmtikan kejujuran kalian?” Kemudian mereka menjawab : “Pilihlah, sesuatu yang engkau dapat menjadikan tenang dengannya” Nabi Yusuf berkata :” Undang-undang kami menetapkan untuk tidak memeberikan makanan kepada seseorang yang tidak ada. Karena itu, datangkanlah saudara kalian agar aku dapat memberinya makanan. Tidakkah kalian mengetahui bahwa aku menegakkan timbangan dengan jujur?”
kisah nabi yusuf menjadi menteri – Demikian dialog terus berlangsung antara saudara-saudara Yusuf dan Yusuf. Kemudian Nabi Yusuf memberitahu kepada mereka bahwa kali ini mereka mendapatkan pengecualian atau keringanan dan keistimewaan. Tetapi, jika pada waktu yang akan datang mereka datang tanpa membawa saudara, mereka maka Nabi Yusuf tidak akan memberi mamkanan pada mereka. Mereka berkata kepadanya, bahwa kami akan berusaha memuaskan ayah kami atau meyakinkan ayah kami untuk mempercayakan saudara kami itu bersama kami.
Saudara-saudara Yusuf kembali pulang dan menemui ayah mereka. Sebelum mereka menurunkan muata yang dibawa oleh untah mereka masuk menemui ayah mereka : “Sungguh kami tidak mendapatkan gandum. Ini terjadi karena engkau melindungi dan mempertahankan anakmu”. Mereka mengatakan “Kami tidak akan memberikan makanan bagi yang tidak hari. Mengapa engkau tidak merasa aman ketika kami membawahnya? Biarkanlah ia pergi bersama kami dan sesunguhnya kami akan menjaganya”. Jelas sekali bahaw dialog tersebut bertujuan untuk memojokkan si ayah dan membebankan tanggung jawab kepadanya dalam hal ketidakmampuan mereka memperoleh makanan. Namun si ayah menjawab dengan sopan santun para Nabi. Ia berkata bahwa ia merasa aman terhadap mereka tas anaknya yang kecil sebagaimana kekahwatiran terhadap Nabi Yusuf as sebelumnya. Dan ia tidak perduli atau tidak begitu yakin dengan ucapannya.
Anak-anak itu membuka wadah-wadah yang mereka bawa untuk mengeluarkan biji-bijian makanan yang ada di dalamnya. Tiba tiba mereka mendapatkan barang-barang mereka telah dikembalikan bersama makanan. Pengembalian harga menunjukkan ketidakinginan untuk menjual atau itu semacam peringatan dan barangkali itu merupakan hal yang mengganggu mereka agar mereka kembali membenarkan harga pada kali yang kedua. Melihat hal tersebut, anak anak itu segera menuju ke ayah mereka sambil mengatakan : “wahai ayah kami, kami tidak berbuat aniaya dan kami tidak berbohong kepadamu. Sungguh harga yang telah kami beli dikembalikan kepada kami.  Ini berarti bahwa mereka tidak akan menjual kepada kami kecuali jika saudara kami pergi bersama kami”
Percakapan antara anak anak dan ayah mereka terus berlanjut. Mereka memberikan pengertian kepada ayhnya bahwa kecintaanya kepada seorang anaknya dan hubungan dekatnya justru mengorbankan kepentingan mereka dan menjatuhkan perekonomia mereka. Mereka ingin untuk menambah perbekalan mereka dan mereka berjanji akan menjaga saudara mereka dengan penjagaan yang sangat ketat. Akhirnya sang ayah menyetujui permintaan mereka dengan syarat mereka berjanji untuk membawa anaknya pula kecuali jika mereka dikepung musuh dan mereka tidak mampu menyelamatkannya. Si ayah menasehati mereka untuk tidak masuk karena mereka berjumlah sebelah orang dari satu pintu dari pintu pintu mesir sehingga tak seorang pun yang menaruh kecurigaan. Sepertinya sang ayah mengkhawatirkan akan terjadi pencurian atau kedengkian
Setelah mereka datang segera menghadap raja, dan baru saja mereka menghadap Nabi Yusuf as melihat saudaranya (Bunyamin) turut serta, sehingga ia merasa gembira. Mereka disuruh duduk bersama raja untuk djamu dengan baik. Dengan perlakuan raja yang baik hati ini, bunyamin menangis terharu dan ingat akan saudaranya yaiti Yusuf. Dengan tangis yang tersedu-sedu bunyamin berkat “Kalau Yusuf masih ada, tentu dialah yang duduk disampingku ini”
Setelah mereka cukup lama bertemu dengan raja, mereka pulang dengan membawa perbekalanan yang cukup dan lebih cukup dibandingkan sebelumnya. Ketika memberikan perbekalan dan bahan makanan itu, Nabi Yusuf as memerintahkan kepada bawahannya untuk memasukkan timbangan miliki negara ke dalam barang yang dibawa oleh bunyamin secara diam-diam.
Belum lama mereka berangkat keluar dari kota mesir, tiba tiba mereka ditahan untuk diperiksa barang-barang yang dibawanya. Dalam pemeriksaan ini ternyata terdapat alat timbangan negara yang sedang dicari-cari. Karena inilah mereka ditahan tidak boleh pulang ke negeri Kan’a untuk diusut perkaranya
Mengalami peristiwa ini tentunya mereka gelisah dan susah sekali, mereka berkata kepada Nabi yusf as : “Ya tuanku, ayah kami sudah sangat tua, sudah melewati 80 tahun dan kami tidak dapat berpisah karena kami selalu menjaga akan keselamatan beliau. Kami ini bukan pencuri, izinkanlah kmembawa ayah kami sebagai saksi akan kebenaran kami, karena kami dari keturunan orang yang baik baik. Atau izinkanlah kami pulang dulu dan ambilah seorang diantara saudara kami untuk menggantikannya dan kami percaya bahwa tuanku adalah orang yang baik hati”
Nabi Yusuf as berkata : “Saya berlindung kepada Allah dan tidaklah saya akan menghukum orang yang tidak bersalah, jika demikian, tentulah kami orang yang aniaya”
Saat mereka telah putus asa, mereka kemudian saling berbisik bisik dan berkatalah orang yang tertua dari mereka yaitu Yahuza : “Sekali kali saya tidak akan pulang kembali sebelum mendapat izin dari ayah. Kembalilah kamu semua. Dan ceritakanlah kepada ayah tentang peristiwa ini”
Setelah mereka sampai di rumah mereka menceritakan apa yang terjadi pada ayah mereka. Lalu Ayah mereka, yaitu Nabi Ya’qub as berpaling dari mereka, seraya berkata dalam hati “Alangkah dukacitaku mengenang Yusuf, telah rabun mataku karena dukacita itu.” Rasa mara Nabi ya’qub terhadap anak-anaknya ditahan dalam hati.
Melihat hal itu, kemudian mereka berkata pada sang ayah “Ayah janganlah selalu ingat pada Yusuf saja, nanti ayah mendapat sakit dan meninggal dunia”
Nabi ya’qub as kemudian berkata “Aku ini hanya mengadukan duka citaku kepada Allah, dan saya mengetahui dari Allah tentang apa yang tidak kamu ketahui”
Mereka lalu meminta izin untuk berangkt kembali ke mesir menghadap raja untuk memohon kepada raja agar saudara mereka yang ditahan dapat dibebaskan.
Ketika mereka menghadap raja, saat itu Nabi Yusuf berpendapat bahwa sudah tiba saatnya untuk membuka rahasianya untuk mengakui kepada saudara-saudaranya bahwa dia adalah Yusuf, agar mereka mengakui atas kebenaran dan kesalahan yang telah mereka perbuat.
Nabi Yusuf as menceritakan apa yang pernah mereka laukan sewaktu kecil, semua kejadian diceritakan oleh Nabi Yusuf as. Mendengar apa yang deceritakan oleh Yusuf tersebut membuat mereka tercengang. Dari siapakah pembesar ini mengetahui peristiwa itu, karena tidak ada seorang pun yang tau apa yang telah mereka lakukan pada masa lampau
Kemudian mereka memperhatikan gerak gerik raja itu, kemudian memperhatikan bentuk tubuh dan keadaannya, dibandingkan dengan tubuh Nabi Yusuf as semaca kecil, akhirnya mereka yakin bahwa ciri ciri yang terdapat pada pembesar ini memang mirip dengan Nabi Yusuf as. Mereka bertanya “Apakah kiranya tuan ini Yusuf?” dengan segeran Nabi Yusuf as menjawab “Benar saya ini Yusuf, dan ini bunyamin saudaraku sendiri, Allah telah mempertemukan kami, karena Allah tidak akan menyianyiakan pahala orang yang berbakti”
Mereka berkata “Demi Allah, sesungguhnya dia telah melebihkan engkau dari kami, dans sesungguhnya kami orang-orang yang berdosa”
Nabi Yusuf kemudian berkata pada mereka “Aku tidak akan bertindak apa apa kepada kalian, Tuhan telah mengampuni segala dosamu, Allah Maha Pengampun lagi maha pengasih”
kisah nabi yusuf menjadi menteri
Mereka diizinkan kembali ke kan’an untuk menemui ayahnya, dan setelah mereka tiba di rumah, mereka menyampaikan sehelai baju Nabi Yusuf as. Kerema mereka menyampaikan baju itu kepada ayahnya, seketika mata Nabi Ya’qub terbuka serta dapat melihat dengan terang. Pada ketika itu beliau telah rabun dan tidak dapat melihat. Segala peristiwa mereka ceritakan kepada ayahnya, dimana mereka telah menemui raja yang budiman, serta diterangkan pula agar mereka sekalian berangkat kembali ke mesir untuk berjumpa dan dapat hidup bersama sama dengan Nabi Yusuf.
Mendengarkan cerita tentang Nabi Yusuf itu, sang ayah sangat gembira sekali dan ujarnya “apa yang telah terjadi, mari kita lupakan, dan kami mohn ampunan kepada Allah, semoga Allah mengampuni segala dosa dosamu, begitu pula dosaku sendiri, karena Allah pemberi ampn dan maha pengasih. Mari kita bersama sama berangkat ke mesir.”
Ketika Nabi Yusuf as melihat ayahnya datang dan sedang dikelilingi saudara-saudaranya yang berjumlah sebelas orang, mereka semua sujud di harapan Nabis Yusuf as, lalu Nabi Yusuf berdiri dengan hormatnya.
Seketika itu Nabi Yusuf as juga mengadahkan kedua tangannya ke langit, ia bersyukur atas nikmat dan karunia Allah, sebagaimana dterangkan dalam Al Qu’ran :
“Ya Tuhanku, sesungguhnya engkau telah menganugrahkan kepadaku sebagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebagian ta’biar mimpi. (Ya Tuhan) pencipta langit dan bumi. Engkaulah perlindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang saleh (Qs. 12 : 101)
Itulah kisah cerita Nabi Yusuf as yang dimulai dengan penderitaan yang bertubi tubi yang ia terima dengan tabah dan penuh kesabaran. Namun segala penderitaannya lenyap dan Allah mengangkat Nabi Yusuf as menjadi pembesar di Mesir dan akhirnya beliau menjadi raja. Nabi Yusuf as meninggal dunia pada usia 110 Tahun. Semoga kita dapat mengambil banyak hikmah dari cerita Nabi Yusuf di atas. Aamiin.

Drama islami pendek singkat dan jelas



Drama islami:
Keindahan bersedekah
                                 
ASSALAMU’ALAIKUM Wr.Wb.
MC         :  “Dahulu keluarga Riza dikenal sebagai keluarga kaya raya namun baik dan murah hati yang selalu rela membantu dan bersedah, namun sekarang berubah, keluarga Riza jatuh miskin namun sifat bersedekahnya belum hilang, dan ketika Riza aprilia telah melaksanakan sholat ashar. Tiba tiba beliau di hadang oleh orang asing, dan terjadi sebuah percakapan. “
Orang 1                : “ apakah tuan Riza aprilia? “
Riza        : “ benar,siapa engkau ? ”
Orang 1                :  “ maaf ini adalah uang anda ! ”
Riza        : “ benarkah ? ”
Orang    : “ iya, kemarin ayah saya meminjam uang ini namun dia sudah meninggal”
Riza        : “ Makasih banyak”
MC         : “ Kemudian Riza aprilia pun pulang ke rumah dengan gembira, beliau menemui istrinya dan bercerita tentang kejadian tadi “
Riza        :  “Assalamu’alaikum Wr Wb. “
Istri        :  “Wa’alaikumsalam Wr. Wb, tuan membawa apa ? “
Riza        : “ membawa uang 3 ribu, tadi setelah shalat ashar aku di hadang oleh orang yang meminjam uang kita dulu... “
Istri        :  “ Allhamdulillah kalau begitu sekarang kita dapat membeli makanan. ”
Riza        : “ iya, ini uang nya “
Istri        : “ baiklah kalau begitu saya akan pergi ke pasar untuk mencari makanan, assalamu’alaikum”
Riza        : “ walaikum salam”
MC         :  “lalu sang istri pun pergi ke pasar dan mencari makanan, di tengah perjalanan beliau bertemu seorang fakir yang mencari kemurahan hati pengunjung pasar, sang istri pun memberikan uang 1 rb kepada fakir miskin tsb “
Fakir      :  “ tuan tuan dan nyonya nyonya yang beriman, adakah yang ingin memberikan uangnya untuk saya “
Istri        :  “ maaf sedikit,mudah mudahan bisa membantu “
Fakir      :  “ terimakasih banyak semoga anda termasuk orang yang di berkahiNya “
MC         :  “ lalu sang istri melanjutkan perjalanan, mencari makanan dan beliau melihat sebuah roti seharga 1rb setiap potong dan membeli 2 buah roti, setelah itu sang istri pulang ke rumah “
Istri        : “  Assalamu’alaikum “
Riza        :  “ Waalaikum salam “
Istri        :  “ ini  saya membawa 2 buah roti untuk dimakan oleh kita. “
Riza        :  “ iya allhamdulillah. “
MC         :  “ barusaja sang istri membuka bungkus dan meletakkan diatas meja makan, ada orang yang mengetuk ketuk pintu “
Ank ytm:  “ adakah sebuah makanan yang dapat diberikan untuk saya makan “
Riza        :  “ berikanlah dia sepotong roti itu “
Istri        : “  baiklah “
Ank ytm:  “ makasih banyak, semoga anda di berkahi oleh Nya “
MC         :  “ setelah itu ada seorang yang mengaku menjadi tawanan perang yang kabur menggedor gedor pintu dan mengharapkan keiklasan seseorang “
Tawanan:  “ Tolong berikan beberapa makanan untuk saya makan saya belum makan sejak kabur dari penjara “
Riza        :  “ baiklah berikan 1 potong roti itu untuk beliau “
Istri        :  “ Tapi .... “
Riza        :  “ sudahlah anggap saja SEDEKAH “
Istri        :   baiklah “
Tawanan:  “ terimakasih banyak. “
Riza        :  “ Allhamdulillah dengan keadaan kita yang seperti ini kita masih dapat bersedekah “
Istri        :   iya.. allhamdulillah. Masih banyak yang lebih susah dari kita “
 MC        :  “ sekian darii kami semoga kita dapat mengambil hikmahnya dan kita termasuk orang orang yang demikian “
                                WASSALAMU’ALAIKUM Wr. Wb